Pengaruh Iklim Sekolah SMA Terhadap Motivasi Intrinsik dan Kehadiran Siswa

Admin_sma21jkt/ Mei 11, 2025/ Berita

Iklim sekolah memiliki peran yang sangat signifikan dalam membentuk pengalaman belajar siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA). Lebih dari sekadar bangunan fisik, iklim sekolah mencakup suasana emosional, hubungan sosial, norma, dan nilai-nilai yang berlaku di lingkungan sekolah. Iklim sekolah yang positif terbukti memiliki pengaruh besar terhadap motivasi intrinsik siswa untuk belajar dan tingkat kehadiran mereka di sekolah. Artikel ini akan mengupas tuntas bagaimana iklim sekolah dapat menjadi pendorong utama motivasi dan kehadiran siswa.

Baca Juga: Siap-siap Belajar Coding! Kemendikdasmen Luncurkan Kurikulum AI

Salah satu pengaruh paling kuat dari iklim sekolah yang positif adalah tumbuhnya motivasi intrinsik dalam diri siswa. Ketika siswa merasa diterima, dihargai, dan didukung oleh guru dan teman sebaya, mereka akan lebih cenderung merasa memiliki terhadap sekolah dan proses belajar. Rasa aman dan nyaman secara emosional memungkinkan siswa untuk lebih fokus pada pembelajaran itu sendiri, bukan hanya pada hasil atau tekanan eksternal. Iklim sekolah yang mendorong rasa ingin tahu, kreativitas, dan otonomi akan memicu motivasi intrinsik siswa untuk mengeksplorasi materi pelajaran lebih dalam dan bersemangat dalam belajar.

Selain motivasi intrinsik, iklim sekolah yang positif juga berkorelasi erat dengan tingkat kehadiran siswa. Sekolah yang memiliki iklim yang hangat, inklusif, dan bebas dari perundungan akan membuat siswa merasa aman dan nyaman untuk datang ke sekolah setiap hari. Rasa memiliki terhadap komunitas sekolah dan hubungan yang positif dengan guru serta teman sebaya akan mengurangi keinginan siswa untuk bolos atau menghindari kegiatan sekolah. Sebaliknya, iklim sekolah yang negatif, ditandai dengan rasa tidak aman, diskriminasi, atau kurangnya dukungan, dapat menjadi faktor pendorong ketidakhadiran siswa.

Beberapa elemen penting dalam menciptakan iklim sekolah yang positif dan berpengaruh pada motivasi dan kehadiran siswa meliputi:

  • Hubungan guru-siswa yang suportif: Guru yang peduli, responsif, dan memberikan umpan balik yang konstruktif akan meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi siswa.
  • Rasa aman dan inklusivitas: Lingkungan sekolah yang bebas dari perundungan dan diskriminasi akan membuat semua siswa merasa diterima dan dihargai.
  • Keterlibatan siswa dalam pengambilan keputusan: Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat dan berpartisipasi dalam kegiatan sekolah akan menumbuhkan rasa memiliki.
Share this Post