Pendidikan Progresif: Relevansi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara di Era Modern

Admin_sma21jkt/ April 30, 2025/ Berita, Uncategorized

Pendidikan progresif, dengan penekanannya pada pembelajaran yang berpusat pada siswa, relevansi dengan kehidupan nyata, dan pengembangan potensi individu secara holistik, menemukan resonansi yang kuat dengan pemikiran Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara. Di era modern yang penuh dengan perubahan dan tantangan, filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara tentang “Merdeka Belajar” dan trilogi “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani” tetap menjadi landasan yang kokoh bagi praktik pendidikan progresif yang efektif dan bermakna.

Salah satu inti pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang sangat relevan dengan pendidikan progresif adalah konsep “Merdeka Belajar”. Beliau menekankan bahwa pendidikan harus membebaskan siswa dari segala bentuk tekanan dan paksaan, memberikan ruang bagi mereka untuk belajar sesuai dengan minat, bakat, dan kodrat alamnya. Di era modern, konsep ini diterjemahkan dalam pendekatan pembelajaran yang fleksibel, diferensiasi instruksi, dan memberikan pilihan kepada siswa dalam proses belajar mereka. Pendidikan progresif modern mengakui bahwa setiap siswa unik dan memiliki cara belajar yang berbeda-beda.

Trilogi Ki Hadjar Dewantara juga menjadi panduan yang tak lekang oleh waktu dalam praktik pendidikan progresif. “Ing Ngarsa Sung Tuladha” mengingatkan pendidik untuk menjadi teladan yang baik bagi siswa, tidak hanya dalam pengetahuan tetapi juga dalam karakter dan perilaku. Di era modern, ini berarti guru harus menjadi pembelajar sepanjang hayat dan menunjukkan integritas serta semangat yang menginspirasi siswa. “Ing Madya Mangun Karsa” menekankan peran pendidik sebagai fasilitator yang mampu membangkitkan semangat dan inisiatif siswa untuk belajar aktif. Dalam konteks pendidikan progresif, guru berperan sebagai mitra belajar yang mendorong siswa untuk bertanya, bereksplorasi, dan berkolaborasi.

“Tut Wuri Handayani”, bagian ketiga dari trilogi Ki Hadjar Dewantara, mengajarkan tentang pentingnya memberikan dorongan dan dukungan kepada siswa dari belakang, membiarkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensi masing-masing. Di era modern, ini berarti pendidik harus mampu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan siswa, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan menciptakan lingkungan belajar yang aman dan suportif. Pendidikan progresif modern berfokus pada pemberdayaan siswa agar mereka menjadi pembelajar mandiri dan bertanggung jawab atas proses belajar mereka.

Share this Post